Salah satu pembahasan asal dalam bahasa Arab ialah
pembahasan tentang latar belakang munculnya bahasa tersebut. Dengan pembahasan
seperti itu, kita dapat mengetahui dari mana asal usul bahasa yang sudah tentu
dengan sendirinya kita harus mengetahui sejarah perjalanannya sehingga bahasa
ini menjadi satu bahasa yang berdiri dengan sendiri demikian halnya dengan
bahasa Arab, tidak langsung menjadi satu satu bahasa yang terpisah dari
lainnya, akan tetapi bahasa arab mengalami proses yang cukup panjang bermula
daripada asal bahasa tersebut.
Bahasa Arab merupakan rumpun dari bahasa Semit dan
mempunyai anggota penutur yang terbanyak. Bahasa bangsa Semit dikatakan dari
putera Nabi Nuh yang bernama Sam ibn Nuh. Garis keturunan Sam inilah yang
melahirkan pelbagai bangsa dan bahasa, antaranya ialah bangsa ‘Akkadiyyah,
Kan‘an, Ethopiah, Arab dan sebagainya. Namun seiring dengan perjalanan
umat manusia, bahasa Semit, yang tersisa sampai sekarang hanyalah bahasa
Arab, bahasa yang telah memberi pengaruh yang cukup besar dalam sejarah peradaban
umat manusia, terutama sewaktu memasuki abad ke VI masihi.
Menurut ahli bahasa, bahasa-bahasa di dunia yang
jumlahnya hampir 3000 bahasa, paling baik dikelompokkan dengan teori berdasarkan
hubungan kekeluargaan iaitu rumpun bahasa Indo-Eropa, Semit-Hemit
dan Turania.
Bahasa-bahasa yang termasuk dalam rumpun bahasa Indo-Eropa
dispesifikasikan menjadi bahasa India, bahasa Iran, bahasa Yunani, bahasa
Prancis, Spanyol, Portugis, Italia Rumania, bahasa Inggris, Belanda, Jerman,
Denmark, Armania, Albania dan lain-lain. Manakala, bahasa-bahasa yang
termasuk rumpun bahasa Semit dan cabang bahasa-bahasa Hemit. Bahasa-bahasa
Semit dapat dibahagi menjadi dua bahagian, iaitu bahasa Semit Utara, yang
terdiri dari bahasa-bahasa Akkadiyah, bahasa Babilonia, bahasa Kan’an dan
bahasa-bahasa Aramiah manakala bahasa Semit selatan terdiri bahasa
mesir ( Mesir kuno dan koptik), bahasa-bahasa Barbar yang dipergunakan penduduk
asli Afrika Utara, seperti Tunisia, Aljasair, Maroko, Sahara dan sekitarnya
serta bahasa Kusyitik, yaitu bahasa penduduk asli bagian timur Afrika seperti
bahasa Somalia, Galla, Bedja, Dankali, Agaw, Afar, Sidama dan lain-lain.
Bukan itu sahaja, bahasa Tarania meliputi
kelompok –kelompok bahasa, iaitu bahasa-bahasa Tunisia yang terdiri dari bahasa
Turki, Mongolia dan Myanmar, bahasa Jepun, bahasa Cina, bahasa Korea, Kaukasia,
bahasa Sudan, bahasa Melayu.
Berbagai macam bahasa yang telah disebutkan diatas
sebenarnya berasal dari satu bahasa. Hal ini menunjukkan bahawa bangsa-bangsa
yang menggunakannya juga berasal dari satu keturunan. Bahasa tersebut terpisah
antara satu dengan yang lainnya dan membentuk satu bangsa. Dengan perpisahan
antara satu dengan yang lain ini, mengakibatkan pembentukan bahasa pergaulan
tersendiri yang sudah tidak sama dengan bahasa induknya. Akan tetapi hal itu tentu
mengalami proses yang panjang.
Begitu juga perpisahan bahasa Arab dengan induknya
menjadi bahasa yang berdiri sendiri tidak terjadi begitu sahaja tanpa proses.
Pertama, mungkin dengan pemisahan salah satu keturunan bangsa Semit yang
menjelajah ke wilayah Jazirah yang bertujuan untuk memperluas wilayah kekuasaannya,
kemudian proses berikutnya terbentuk satu kebudayaan yang lain yang sudah
berada dengan bangsa pertama yang akhirnya tercipta alat komunikasi yang tampak
berbeza dengan bahasa aslinya. Sejarah pembentukan bahasa adalah proses kata
dan kalimah selama beberapa abad, mungkin tidak terpakai selepasnya yang hilang
dan digantikan oleh kata atau bahasa baru, apakah itu kesan yang terbentuk dari
proses perbezaan dialek antara suku atau bangsa pengguna bahasa arab itu
sendiri? Begitu pula seterusnya hingga terbentuk satu bahasa yang dikenali
sebagai bahasa Arab sekarang ini.
*posted by Khairatul Madiha binti Maslan*
No comments:
Post a Comment